OMK PAROKI ST. FAMILIA WAE NAKENG TAHU BAGAIMANA CARA MENJADI OMK

OMK PAROKI  ST. FAMILIA WAE NAKENG TAHU BAGAIMANA CARA MENJADI OMK

Loading

Ngkiong.com – Pada zaman sekarang, keberadaan dan partisipasi pemuda dalam lingkup gereja katolik sangat minim. Ini bisa dilihat dari jumlah anggota OMK di setiap paroki, termasuk di daerah Manggarai. Padahal salah satu elemen penting yang membuat gereja akan terus hidup adalah pemuda. Oh iya, saya omong begini seolah-olah saya sudah seperti penggalan lagunya Ebiet G. Ade; “Nampak tua dan lelah”.

Apalagi di tahun 2020, dengan adanya pandemi global membuat kegiatan menggereja menjadi terhenti. Jika terus dibiarkan, ini bisa menjadi masalah serius untuk gereja dan umat katolik sendiri. Pada masa pandemi kita diwajibkan untuk tetap di rumah dan tidak boleh melakukan kegiatan yang mendatangkan kerumunan, perayaan ekaristi misalnya.

Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah membolehkan kembali gereja dan semua elemen untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan namun tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.

OMK Familia Wae Nakeng Lembor menjadi salah satu organisasi kepemudaan Katolik yang masih eksis sampai sekarang, terbukti dengan adanya beberapa kegitan yang telah dilaksanakan dengan baik.

Baca Juga: Ceak Hutu: Ajang Mama-Mama Menjadi Tokoh Publik

Namun dari semua itu, ada hal yang luput dari perhatian kita tentang OMK. Organisasi kepemudaan itu pada dasarnya organisasi yang memang diperuntukkan untuk anak muda Katolik. Ini adalah salah satu wadah yang membantu anak muda untuk kembali mendekatkan diri dengan gereja. Mengingat kami sebagai pemuda (yang walaupun tidak semua) punya kebiasaan yang sama:  Napas (Natal Paskah).

Fenomena anak muda yang jarang terlihat dan terlibat dalam dunia gereja menjadi masalah serius bagi OMK mengingat napas dari gerakan itu sendiri adalah pemuda. OMK Paroki Familia Wae Nakeng pun mengalami masalah yang sama; sulitnya menarik dan mempertahankan anak muda di OMK. Sebenarnya ada banyak cara yang dilakukan, hanya sejauh ini yang sudah kami lakukan adalah dengan menjadi model dan aktif ber- OMK dalam setiap pelayanan di gereja maupun di lingkungan masyarakat,”. Tutur salah seorang anggota OMK Paroki Familia Wae Nakeng ketika ditanya bagaimana cara mengajak dan mepertahankan pemuda yang sudah ikut OMK.

Baca Juga:Bagaimana Kita Bisa Menulis?

Pemuda dengan dunianya begitu rumit mulai dari percintaan, tawaran dari barang-barang elektronik, dan dengan media sosial yang selalu memberi kenyamanan pada mereka, membuat OMK hanya masuk dalam nomor yang kesekian dalam daftar prioritas anak muda. Saya omong begini juga karena saya pernah melewaktakn katekese hanya mau kencan (makan gorengan 5 ribu) dengan gebetan.  

“Dengan tetap produktif  dan terus berkarya dalam setiap kegiatan, OMK membuat  program untuk kegiatan rutin (adapun kegiatan rutin yang sudah dilakukan selama ini selain kegiatan spiritualitas, kegiatan ekologi, berwirausaha, literasi, mengunjungi panti asuhan dan orang sakit, seni pertunjukan dan baru-baru ini kegiatan olahraga dan kunjung OMK) Komunikasi juga tetap terjaga. Tidak terputus dan saling kordinir satu sama lain,”. Tutur anggota OMK ketika ditanya cara mempertahankan anak muda agar tetap terlibat dalam pewaertaan injil. Menawarkan kegiatan-kegiatan yang sangat dekat dengan dunia kepemudaan serta memberi ruang pada anak muda untuk berekspresi menjadi salah satu langkah tepat untuk mempertahankan mereka dalam komunitas.

Baca Juga: Hasil yang Mengkhianati Proses

OMK pada akhirnya bukan hanya sebuah komunitas yang beranggotakan anak muda yang mencintai Tuhan dan agama, tetapi lebih dari itu OMK adalah bukti bahwa pemuda bisa menjadi kunci gereja agar tetap eksis di zaman yang penuh sandiwara ini. Tawaran demi tawaran selama ini menjadi bukti nyata tentang bagaimana kekuatan zaman dan teknologi mampu merebut hati pemuda.

OMK Paroki St. Familia Wae Nakeng Lembor  telah menunjukkan kepada kita bagaimana menjadi anak muda dengan predikat milenial dan mencintai gereja secara milenial pula.

Membuat kegiatan yang berbau milenial tetapi tetap menunjukkan identitas sebagai pemuda katolik menjadi salah satu bukti bahwa pemuda tetap mencintai dan memiliki kepedulian terhadap gereja.  OMK bisa menjadi jalan ninja kita sebagai pemuda katolik dalam mewartakan injil.*

Oleh: Arsy Juwandy

Bagikan Artikel ini

One thought on “OMK PAROKI ST. FAMILIA WAE NAKENG TAHU BAGAIMANA CARA MENJADI OMK

  1. Reply
    Ama Berno Beding
    04/09/2020 at 4:02 pm

    OMK … Tahu Trik bangukan Pemuda-pemudi Katolok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Google Analytics Stats

generated by GAINWP