Ngkiong.com – Setiap orang memiliki jalan berbeda untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang ada dalam dirinya. Setiap orang juga memiliki cita-cita yang berbeda untuk mencapai hidup yang lebih sejahtera.
Kali ini team redaksi Ngkiong.com berkesempatan mewawancarai Eldis Sonte (25) seorang guru lulusan Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang memiliki kepedulian terhadap nasib pendidikan anak di desa-desa pelosok negeri.
Guru yang berparas ayu asal Rotok, Satar Mese Barat ini sebelumnya menjadi pendidik biasa di sekolah PAUD KB Sinar Pagi Narang yang didirikan sejak tahun 2015 silam.

Baca Juga: Kisah Charles Darwin Jansen; Anak Petani Yang Tidak Pernah Bermimpi Jadi Anggota Polisi
Eldis sapaan akrab guru yang pandai menari itu mulai bergabung di PAUD KB Sinar Pagi sejak ia lulus sarjana dari Unika Santu Paulus Ruteng pada tahun 2019 lalu.
Tidak lama setelah ia bergabung, alumni SMAN 1 Satar Mese Barat itu dipercayakan menjadi pengelolah sekolah setelah melalui musyawarah para guru.
Selang beberapa hari dipilih, Eldis bersama pengurus lama langsung lapor diri ke dinas kabupaten kota di Ruteng (ibu kota kab. Manggarai) terkait pergantian pengelolah sekolah PAUD KB Sinar Pagi.
Setelah diketahui dinas kabupaten, akhirnya putri sulung bapak Agustinus Sonte (alm) dan ibu Rosy Uventa ini mendapatkan SK resmi sebagai pengelolah sekolah PAUD KB Sinar Pagi yang baru.
Sebagai pengelolah yang sah, ia kemudian membuat SK pengangkatan dua tenaga pendidik baru dan operator sekolah serta satu pendamping muda.
Pada saat masa pandemi semua peserta didik dirumahkan, meski begitu niat Eldis untuk mencerdaskan anak bangsa tidak pupus di tengah jalan, bersama rekan guru lainnya ia rela datang dari rumah ke rumah untuk memberikan tugas ke peserta didik.
Pada saat kunjung ke rumah siswa, Eldis bersama para guru tidak lupa untuk selalu menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah.

Baca Juga: Perjalanan ke Yogyakarta: Sebuah Catatan
Mendirikan Sekolah Baru
Rasa kepedulian yang dimiliki Eldis terhadap dunia pendidikan tidak cukup sampai di PAUD KB Sinar Pagi Narang, ia kemudian melebarkan sayap perjuangannya terhadap dunia pendidikan dengan mendirikan PAUD di kampung Lelit, desa persiapan Lereng.
Eldis merasa prihatin dengan kondisi anak-anak di kampung Lelit, yang semestinya sudah mendapatkan pendidikan yang layak sejak usia dini. Sebelum mendirikan sekolah baru, ia mendapatkan informasi bahwa di kampung Lelit pernah ada sekolah PAUD namun sejak dua tahun terakhir sudah tidak aktif lagi.
Dalam membuka cabang sekolah baru, Eldis tidak sendiri. Ia mengajak temannya yang kebetulan berasal dari kampung Lelit. Setelah itu Eldis bersama temannya kemudian menemui para tokoh masyarakat dan pemerintah desa setempat.
Eldis tidak menyangka niatnya untuk membuka cabang PAUD di Lelit disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah desa setempat. Setelah mendapat izin dari pemerintah Desa. Pada hari yang sama, Eldis dan teman-temannya mendata Anak Usia Dini (AUD) dari rumah ke rumah di kampung Lelit.
Pada saat ditanyai soal pendataan oleh masyarakat, Eldis tidak serta merta mendata anak begitu saja. Namun ia menjelaskan maksud dan tujuan dari pendataan yang mereka lakukan.
Setelah orang tua mengetahui maksud itu, alhasil mereka sangat mendukung rencana dan program yang dicanangkan. Masyarakat setempat tidak hanya memberikan support secara moral, namun mereka memberikan rumah kosong untuk dijadikan tempat belajar anak-anak.

Baca Juga: Memilih Berpapasan dengan Ayam atau Anjing
Motivasi Mendirikan Sekolah Baru
Saat ditanyai mengenai motivasi mendirikan sekolah baru, guru desa berwajah anggun itu, menjelaskan kalau ia merasa prihatin dengan kondisi anak-anak di desa yang tidak mendapatkan pendidikan sejak usia dini.
Berangkat dari hal tersebut, ia kemudian merancang program untuk pengembangan sekolah baru. Selain itu ia beralasan untuk mencerdaskan anak bangsa dan membuka lapangan pekerjaan bagi lulusan Sarjana baru.
“ingin mencerdaskan anak bangsa dan membuka lapangan pekerja bagi guru PAUD” Ujar Eldis.

Baca Juga: Belajar dari Santo Yosep; Seorang Pendiam yang Berbuat Banyak
Selain mengelolah PAUD, perempuan bernama lengkap Erentildis Dahlia Sonte ini merambah dunia bisnis dengan memulai membuka warung gorengan di rumahnya. Tidak hanya itu, di waktu senggang lainnya ia juga sibuk mengelolah lahan pertanian dengan menanam sayur-sayuran untuk dijual.*
Biodata Singkat:
Nama : Erentildis Dahlia Sonte
TTL : Benteng, 01 Juli 1995
Alamat : Rotok, Desa Hilihintir, Satar Mese Barat.
SD : SDI Bangka Keli lulus ( 2008)
SMP : SMPN 7 Lulus ( 2011)
SMA : SMAN 1 Narang, Satar Mese Barat (2014)
S1 : Unika Santu Paulus Ruteng (2019)
Ditulis Oleh : Juito Ndasung*
Robianus
06/08/2020 at 12:00 amKobarkan trus semangat juangmu weta molas
Then
06/08/2020 at 10:00 pmsemangat Ibu Eldis…
Ricky fadillah
06/08/2020 at 12:48 pmJika dirimu belum punya pasangan maka carilah pasangan yg punya peduli sma sprti dirimu & punya semangat kerja yg tinggi
Risaldus Tonjeng
06/08/2020 at 2:27 pmSaya merasa bangga sekali
Salam semangat dari Jerman 🇩🇪🇩🇪
Tuhan selalu jaga😊🙏🙏
Lukas
03/09/2020 at 9:26 pmLuar biasa enu… Aku mau jadi istrimu karena semangat perjuangan kita sepertinya sama..